Implementasi model PJBL dengan pendekatan TPACK pada Materi Apresiasi Karya Seni Rupa pada Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Dukun Tahun Pelajaran 2020/2021

 REFLEKSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Judul PTK : Implementasi model PJBL dengan pendekatan TPACK pada Materi Apresiasi Karya Seni Rupa pada Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Dukun Tahun Pelajaran 2020/2021


PERMASALAHAN

Pembelajaran Seni Budaya  menuntut ketiga aspek yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan berjalan beriringan. Dalam hal ini kreatifitas siswa lebih diutamakan dan ditingkatkan. Seni Budaya memiliki tujuan siswa dapat memahami konsep-konsep yang ada di Seni Budaya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Berdasarkan dari observasi awal pada siswa mengenai motivasi belajar masih sangat rendah sehingga berakibat pada hasil belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan penilaian pada aspek pengetahuan dan keterampilan.  Prosentase hasil belajar siswa pada spek pengetahuan sebesar siswa sebesar 40,89 % sedangkan pada segi keterampilan sebesar 54,58 %   sehingga sangat jauh hasil yang diharapkan dari batas Kriteria ketuntasan minimum.

.


ALTERNATIF SOLUSI

Guru harus berpikir kritis dan kreatif dalam mengatasi berbagai bentuk permasalahan dalam pembelajaran, serta mampu berinovasi agar pembelajaran menjadi menarik bagi peserta didik. Banyak alternatif solusi yang saya dapatkan dari berbagai sumber, diantaranya dari wawancara dengan teman sejawat, siswa dan kajian literatur. Setelah saya kumpulkan informasi tersebut, kemudian saya pilih sesuai dengan keadaan sekolah. Sehingga solusi yang saya pilih adalah Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Oktober 2020. Data penelitian berupa keterlaksanaan model Pembelajaran PJBL dengan pendekatan TPACK. Keterlaksanaan model pembelajaran PJBL diperoleh melalui observasi dan prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes akhir siklus. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa melalui angket oberservasi yang dibagikan ke siswa.  Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.


TINDAKAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Hasil refleksi dari siklus I akan digunakan sebagai dasar dalam merencanakan tindakan pada siklus II

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan observasi, tes dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu: (1) Instrumen Tes, (2) Instrumen Non Tes. Instrumen non tes terdiri dari pedoman penilaian pengetahuan, pedoman pengamatan/observasi, pedoman penilaian keterampilan, pedoman penilaian sikap/ skala sikap serta dokumentasi. 

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif kualitatif berdasarkan observasi terhadap proses dan hasul belajar siswa. Hasil observasi dianalisis prosentase yang hasilnya dibandingkan antara siklus I dan siklus II dengan rincian: (1) data hasil pengetahuan, sikap dan keterampilan dianalisis dengan cara dicari rata-ratanya kemudian dibuat perbandingan antara siklus I dan siklus II, (2) Seluruh analisis dituangkan dalam bentuk narasi. 


Paparan Tentang Kondisi Awal

Penelitian ini memilih subyek kelas XI MIPA 2 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021  yang berjumlah 34 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti pada materi sebelumnya masih menunjukkan rendahnya nilai hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada pelajaran Seni Budaya. Hal tersebut terlihat pada ketuntasan belajar siswa pada bab sebelumnya sekitar 40,89% pada ranah pengetahuan, 54,58% pada ranah keterampilan dan keaktifan siswa juga masih rendah sekitar 38,67  %. 

Hal tersebut selain dengan menggunakan skoring dalam penilaian pengetahuan, ketrampilan dan sikap dapat dipaparkan kondisi riil siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Materi yang diberikan guru yang dijadikan bahan pra siklus yaitu materi elastisitas. Tampak siswa kurang antusias dalam menerima pelajaran. Selain kurang antusias sebagian besar siswa hanya menunggu jawaban atau hasil diskusi dari beberapa siswa yang lebih awal menyelesaikan. Secara klasikal kelas tersebut belum bisa aktif dalam pembelajaran, cenderung mengobrol dengan hal- hal yang tidak ada kaitannya dengan materi pelajaran.

Paparan Kegiatan dan Hasil Pelaksanaan Siklus I

Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan peneliti dan guru pengamat melakukan diskusi tentang prosedur penelitian dan langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran PJBL dengan pendekatan TPACK. Peneliti mempersiapkan instrumen yang digunakan untuk penelitian antara lain : rencana pembelajaran yang sesuai, petunjuk penyelesaian LKPD dengan mempersiapkan masalah yang akan dibahas, lembar observasi kegiatan siswa, rubrik penilaian keterampilan dan pengetahuan. 

Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksananaan tindakan penelitian dilaksanakan selama 2 Minggu yaitu bulan September 2020 sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada di XI MIPA 2 pada hari Senin jam ke 5-6 dan Rabu jam ke 1-2 tiap minggunya. Materi pelajaran yang dilakukan pada kegiatan tindakan adalah Apresiasi seni rupa. Kemudian guru pelaksana melakukan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pada tahap pendahuluan guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran dengan mengkaitkan persoalan Seni Budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dari proses pertanyaan untuk pembuktian, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah mereka dapatkan pada jenjang sebelumnya.

Pada tahap pelaksanaan guru melakukan penjelasan singkat terkait proses penyelsaian LKPD. Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok dengan memberikan arahan untuk penyelesaian LKPD  tersebut. Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan tersebut dengan kelompok yang telah dibagi. Hal-hal yang harus didiskusikan antara lain konsep Apresiasi seni rupa dalam kehidupan shari – hari . Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas. Kelompok 1 menyampaikan hasil diskusi akan tetapi belum terinci secara jelas, sedangkan dari kelompok 2 belum maksimal dalam penyampaian hasil diskusi karena kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas. Penyampaian pendapat dari kelompok lainnya masih dominan diwakili oleh beberapa siswa yang aktif misalnya Cyndi dan Fahrian dan Eris, sedangkan siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran masih belum aktif dengan lembar pengamatan sikap yang masih mendapatkan skor 45 atas nama Mukhlis

Pada tahap penutup guru melakukan refleksi dengan kegiatan diskusi siswa pada konsep yang telah didiskusikan. Guru memberikan arahan kepada beberapa siswa yang belum ada perubahan keaktifan dari materi sebelumnya hingga Apresiasi Seni Rupa. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberikan tes formatif/pengetahuan ke satu yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan siswa selama proses pengajaran. Pada ranah pengetahuan dengan menerapkan model PJBL dengan pendekatan TPACK memperoleh hasil rata – rata 72,75 dari ketuntasan belajar dan secara klasikal mencapai 70,44% dan ranah keterampilan 73,53%.

Tahap Refleksi dan Revisi Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus I peneliti telah melaksanakan semua proses pembelajaran sesuai dengan perangkat pengajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Akan tetapi hasil yang diperoleh belum maksimal. Hal tersebut berdasarkan data pengamatan selama kegiatan berlangsung siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sudah cukup baik. Adapun hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai ketuntasan secara klasikal. Ketuntasan belajar mencapai  70,44 % sehingga diperlukan tindakan untuk mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. sedangkan keterampilan siswa sebesar 73,53 % sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II untuk meningkatkan keaktifan siswa.



Paparan Kegiatan dan Hasil Pelaksanaan Siklus I

Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan peneliti dan guru pengamat melakukan diskusi tentang refleksi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I, melakukan perbaikan prosedur penelitian dan langkah – langkah pembelajaran dengan model PJBL dengan pendekatan TPACK. Peneliti mempersiapkan instrumen yang akan digunakan untuk penelitian antara lain: rencana pembelajaran yang sesuai, petunjuk penyelesaian LKPD, lembar observasi kegiatan siswa dalam pelaksanaan penyelesaian LKPD dari hasil refleksi siklus I.

Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksananaan tindakan penelitian dilaksanakan selama 2 minggu yaitu bulan September 2020 sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada di XI MIPA 2 pada hari Senin jam ke 5-6 dan Rabu jam ke 1-2 tiap minggunya.

Pada tahap pendahuluan guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran dengan mengkaitkan persoalan karya seni salam kehidupan sehari-hari. Memberikan pertanyaan pada salah satu siswa.  Dari proses pertanyaan tersebut untuk pembuktian, guru mengajak siswa untuk melakukan analisa berfikir dan mencari informasi terkait Apresiasi Seni Rupa. Guru memberikan uraian singkat mengenai konsep Apresiasi Seni Rupa. Berdasarkan uraian tersebut siswa menyelesaikan LKPD terkait apresiasi seni rupa.

Pada tahap pelaksanaan guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan LKPD mengenai apresiasi seni rupa sesuai dengan petunjuk yang telah disediakan. Keaktifan siswa sudah mulai nampak, misalnya pada siswa atas nama Agus Sufyan ada kenaikan nilai sikap mengenai keaktifan siswa dari siklus I ke Siklus II. Siswa tersebut cenderung pasif ketika harus berdiskusi tanpa melakukan aktivitas. Sedangkan pada siklus ke II diharapkan siswa melakukan aktivitas penyelesaian LKPD sehingga penjelasan mengenai konsep tersebut akan semakin luas.

Pada kegiatan diskusi kelompok nampak siswa aktif melakukan diskusi dengan temannya jika dalam penyusunan konsepnya dirasakan belum memenuhi sesuai dengan petunjuk guru. Pada peta konsep tersebut juga diberikan contoh soal dan pembasannya yang merupakan percabangan dari jenis-jenis apresiasi seni rupa.

Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas dan sudah mulai tampak siswa yang kurang percaya diri menyampaikan hasil diskusi pada siklus I sudah mulai percaya diri dengan cara penyampaian yang lebih rinci. Penyampaian pendapat dari kelompok lainnya sudah merata untuk hampir semua kelompok

Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi dengan kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan oleh siswa.  Guru memberikan arahan kepada beberapa siswa yang belum ada perubahan keaktifan dan memberikan apresiasi yang baik untuk siswa yang telah berubah menjadi aktif. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberikan tes formatif ke satu yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan siswa selama proses pengajaran.

Pelaksana tindakan siklus II  peneliti telah melaksanakan semua proses pembelajaran sesuai dengan perangkat pengajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun hasil yang diperoleh sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, hal tersebut nampak pada pengamatan hasil belajar siswa pada siklus  sudah mencapai ketuntasan secara klasikal. Ketuntasan belajar mencapai  83,33 % sehingga tindakan yang diberikan guru telah mampu meningkatkan ketuntasan secara klasikal. Adapun Indikator keterampilan siswa dalam proses pembelajaran prosentasenya mencapai 91,67 %


Paparan Perbandingan Hasil Siklus I dan Hasil Siklus II

Penelitian dengan menggunakan model PJBL dengan pendekatan TPACK semester 1 pada kelas XI MIPA 2 dimulai dengan menganalisa kondisi awal siswa dan mempersiapkan instrumen dalam penelitian.

Pelaksanaan siklus I mengacu pada rencana pelaksanaan pengajaran dengan siswa diarahkan untuk mencari konsep mengenai apresiasi seni rupa. Hasil tes pada siklus I berdasarkan data perolehan prosentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 70,44 % dengan rata-rata hasil perolehan nilai 70,74. Prosentase ketuntasan tersebut masih di bawah standar ketuntasan minimun secara klasikal. Sedangkan penilaian ketrampilan mencapai prosentase 73,53 % dengan nilai rata-rata ketrampilan sebesar 73,20.

Peneliti melakukan evaluasi dan refleksi dari siklus I yang belum mencapai tingkat ketuntasan minimum dan keaktifan siswa yang masih dibawah 75% maka diperlukan perbaikan tindakan pada siklus II. 

Siklus II dilaksanakan berdasarkan evaluasi dan refleksi dari siklus I dengan memperbaiki rencana pelaksanaan pengajaran dan instrumen yang disesuaikan. Hasil tes pada siklus II berdasarkan data perolehan prosentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 83,33  % dengan rata-rata hasil perolehan nilai 74,26 . Prosentase ketuntasan sudah memenuhi standar ketuntasan minimun secara klasikal. Sedangkan untuk penilaian ketrampilan mencapai prosentase  91,67 % dengan nilai rata-rata ketrampilan sebesar 77,53.

Berdasarkan perolehan prosentase nilai hasil belajar dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 12,89 % untuk nilai pengetahuan, sedangkan ketrampilan siswa meningkat sebesar 18,14 %

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode Peta Konsep dapat meningkatkan ketuntasan belajar 70,44 % pada siklus I dan mengalami peningkatan 12,89 % sehingga menjadi 83,33%  pada siklus II, sedangkan ranah keterampilan 73,53% pada siklus I dan mengalami peningkatan 18,14% sehingga menjadi 91,67% ada siklus II. 

Demikian refleksi yang saya buat, semoga kedepan saya bisa melakukan perbaikan dalam   pelaksanaan pembelajaran saya di Mata Pelajaran Seni Budaya pada SMA Negeri 1 Dukun.





Post a Comment

0 Comments