-
SEKOLAH PENGGERAK
SMAN 1 DUKUN GRESIK TERPILIH SEBAGAI SEKOLAH PENGGERAK
-
KEGIATAN SANTUNAN ANAK YATIM
Pada tanggal 28 Agustus 2020, SMAN 1 Dukun mengadakan kegiatan santunan kepada para anak yatim.
-
IN HOUSE TRAINING (IHT) KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
ACARA DIMULAI DENGAN MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA SECARA BERSAMA SAMA
BEST PRACTICE PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Implementasi
pembelajaran berdiferensiasi pada Mata pelajaran pendidikan Pancasila dalam
kegiatan Pameran Budaya Indonesia kelas XI untuk meningkatkan rasa cinta Tanah
Air
di SMA
Negeri 1 Dukun.
Oleh :
HIDAYATUL
KHUSNIYATI, S.Pd
(Guru Mapel Pendidikan Pancasila dan Koordinator Projek
penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Kemajuan teknologi, informasi dan
komunikasi semakin pesat terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pengaruh
kemajuan tersebut berdampak terhadap banyak sector kehidupan. Terutama dalam
sektor pendidikan. Ditambah lagi dengan Pandemi Covid-19 baru-baru ini, memaksa
dunia pendidikan merubah kurikulum dan segala hal terkait kondisi tersebut.
Sebagai Pendidik pada Mata pelajaran
Pendidikan Pancasila saya merasakan banyak perubahan pada peserta didik dalam
kurun tiga tahun terakhir selama dalam masa Pandemi. Perubahan tersebut
terutama pada karakter peserta didik, yang dulunya tidak terlalu aktif dalam
penggunaan sosial media dan berbagai aplikasi game online, namun saat ini
mereka sangat aktif dalam memakai media sosial dan berbagai aplikasi game
online. Konsisi tersebut mempengaruhi banyak hal, diantaranya yaitu peserta
didik kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas, peserta
didik terbiasa belajar tanpa control, dan yang sangat memprihatinkan yaitu
peserta didik mulai terbiasa meniru budaya westernisasi, mulai dari tingkah
laku, bahasa, dan gaya hidup mereka yang meniru budaya westernisasi.
Kondisi tersebut membuat saya merasa
khawatir dan mulai memikirkan model pembelajaran seperti apa yang dapat menjadi
solusi permasalahan tersebut. Melalui musyawarah guru mapel dan koordinasi
dengan wakil kepala sekolah dibidang kurikulum saya merencanakan model
pembelajaran berbasis projek (PjBL). Model PjBL ini sesuai dengan pembelajaran
berdiferensiasi pada kurikulum merdeka saat ini.
Pembelajaran berdiferensiasi
merupakan pembelajaran yang berakar dari pemenuhan kebutuhan peserta didik baik
dari aspek kesiapan belajar, bakat, minat, atau profil belajarnya. Karena
setiapa peserta didik terlahir dengan kondisi yang beragam karakteristik dan
keunikannya. Maka melalui Model PjBL saya memfasilitasi potensi, karakteristik
dan keunikan peserta didik untuk menjadi solusi dari kondisi saat ini.
Pembelajaran berdiferensiasi melalui
model pembelajaran PjBL saya lakukan melalui pembagian angket kesiapan belajar,
bakat, minat, atau profil belajar peserta didik terhadap Materi Bhineka tunggal
ika khususnya kegiatan Pameran Budaya Indonesia pada satu bulan sebelum
kegiatan pembelajaran dilakukan. Berikutnya dari hasil angket tersebut saya
menemukan empat fokus bakat, minat dan potensi yang dapat di lakukan untuk
kegiatan Pameran tersebut, yaitu kelompok Tari, kelompok seni Bela diri,
kelompok Lagu Nasional/ daerah dan kelompok makanan khas daerah. Tahap
berikutnya yaitu penyampaian materi dasar tentang Cinta Tanah Air, penyampaian
kesepakatan kelas, pembuatan jadwal persiapan dan pendataan sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk kegiatan Pameran Budaya Indonesia.
Kegiatan selama pembelajaran sangat
saya apresiasi, peserta didik begitu antusias menyiapkan tampilan kelompoknya
masing-masing. Dimensi profil pelajar Pancasila bergotong royong dan
berkebhinekaan global sangat terasa pada kegiatan kali ini. Seluruh kelompok
berusaha menampilkan karya terbaik mereka.
Hasil dari seluruh kegiatan tersebut
yaitu pameran budaya Indonesia, yang terlaksana dengan sangat kondusif dan
aktif. Semua kelompok tampil dengan maksimal. Keadaan tersebut menggambarkan
telah terjadi perubahan karakter peserta didik, yang semakin memahami
kebudayaan Indonesia, bangga dengan Budaya Indonesia dan mereka dapat
mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan baik.
Refleksi dari kegiatan ini bagi saya
yaitu bagaimana kita sebagai pendidik melalui kurikulum merdeka dengan pembelajaran
berdiferensiasinya mampu mengelola kemampuan dan keunikan peserta didik dengan
maksimal untuk ketercapaian tujuan pembelajaran dan pencapaian dimensi profil
pelajar Pancasila. Semoga kedepannya seluruh pendidik di Indonesia mampu
mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan aktif dan maksimal dalam
kegiatan pembelajaran mata pelajarannya masing-masing.
MICROSOFT MATHEMATICS
MICROSOFT MATHEMATICS
(Learning
Mathematic by Computer)
Oleh: Miftahul Hadi
(Guru Matematika SMAN 1 Dukun)
A.
Pengantar
Komputer merupakan alat bantu yang sudah
diakui kecanggihannya oleh setiap orang. Dengan bantuan komputer hampir semua
permasalahan di matematika dapat terselesaikan dengan cepat dan benar.
Visualisasi grafik, komputasi numerik bahkan perhitungan simbolik sudah banyak
dilakukan dengan komputer. Sampai saat ini sudah banyak software yang sudah
beredar sebagai alat bantu untuk menyelesaikan persoalan di matematika baik
secara numerik maupun simbolik. Beberapa program tersebut diantaranya adalah Microsoft
Mathematics, Maple, Derive, Mathlab, Mathematica, dan Mathcad. Masing-masing
dari program tersebut memiliki keunggulan yang berbeda-beda, namun memiliki
kesamaan dalam hal kemampuan menyelesaikan persoalan yang ada di matematika.
Microsoft Mathematics adalah alat yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah matematika dengan antarmuka yang ramah. Tidak
seperti kalkulator, alat ini mampu menyelesaikan masalah-masalah matematika
yang lebih rumit serta mampu menampilkan grafik pada pemecahan seperti
persamaan linear.
Permasalahan matematika seperti
trigonometri, kalkulus, statistika sampai aljabar linear mampu diselesaikan
dengan alat ini. Keunggulan alat ini selain memecahkan hasil dari suatu soal,
alat ini juga memberikan kita penjelasan tentang pemecahan permasalahan
tersebut secara step-by-step. Jadi
dengan alat ini kita dapat melihat dari mana hasil tersebut didapat.
B.
Memulai
Menggunakan Microsoft Mathematics
Microsoft Mathematics telah dirancang dengan
tampilan yang mudah dibaca, sehingga memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Microsoft
Mathematics juga bisa menampilkan notasi matematis pada proses-proses
perhitungan yang dijalankan.
Untuk memulai program Microsoft Mathematics pilih
menu Start>All Program>Microsoft Mathematics.
Jika cara tersebut dilakukan dengan benar maka tampilan pertama program Microsoft
Mathematics adalah:
Menu yang terdapat pada Microsoft Mathematics
disusun khusus untuk pemecahan permasalahan matematika, sehingga berbagai menu
yang ada berkaitan erat dengan berbagai fungsi dan metode yang ada pada
matematika. Berikut
ini adalah beberapa menu yang terdapat pada Microsoft Mathematics:
No |
Gambar Menu |
Keterangan |
1 |
|
Menu Clipboard ini fungsinya sama
pada menu-menu pada umumnya. Cut untuk memotong atau memindahkan obyek, copy
untuk menyalin obyek, dan paste untuk menempel obyek, undo untuk menggagalkan
perintah terakhir dan redo untuk mengembalikan penggagalan perintah yang
telah dilakukan. |
2 |
|
Menu ini berkaitan dengan mode
penyelesaian kasus yang kita inginkan. |
3 |
|
Menu ini digunakan untuk mengatur
mode penginputan. Pemilihan keyboard digunakan saat kita menginginkan
penginputan permasalahan matematika dengan mengetikkan soal pada form.
Sedangkan Ink digunakan untuk melakukan penginputan dengan menuliskan
rumus-rumus dan symbol-symbol pada form yang disediakan. |
4 |
|
Menu ini digunakan untuk pemilihan
penyelesaian permasalahan matematika sesuai dengan yang diinginkan. Menu ini
juga dapat dipilih ketika kita ingin memasukkan suatu formula/soal matematika
untuk dipecahkan oleh program tersebut. |
5 |
|
Kalkulator canggih yang ada pada
Microsoft Mathematics, dapat digunakan untuk menginputkan soal atau pemilihan
suatu materi matematika yang sedang dipelajari |
6 |
|
Tab ini digunakan untuk memindahkan
tampilan sesuai keperluan. Jika persoalan yang diselesaikan membutuhkan hasil
berupa grafik, maka tab grafik harus dipilih/diaktifkan untuk menampilkan
hasil tersebut. |
7 |
|
Pada tab menu insert terdapat opsi
yang dapat kita gunakan saat kita menginginkan sebuah inputan berupa Matrik,
Variabel, ataupun Data Sets. |
8 |
|
Di tab menu View kita dapat mengatur
tampilan-tampilan yang ada pada Microsoft Mathematics. Kita juga dapat
mengganti skin dan warna Microsoft Mathematics yang kita gunakan |
C.
Menulis
dan Mengedit Ekspresi
Ekspresi atau pernyataan merupakan kunci
utama dari serangkaian kegiatan penggunaan Microsoft Mathematics. Karena
penulisan ekspresi yang salah akan mengakibatkan hasil yang salah juga. Semua penulisan
ekspresi dapat kita lakukan melalui Worksheet.
Misalkan kita ingin menyelesaikan suatu
persamaan 3x2 + yx2 = z2. Maka penulisan nya
adalah 3x^2+yx^2=z^2. Ketikkan pada form yang ada, maka form tersebut akan
mengkoreksi apa yang kita tuliskan menjadi sebuah susunan soal matematika pada
umum nya.
Untuk mendapatkan hasil dari persamaan tersebut, tekan tombol enter. Secara otomatis sistem akan melakukan perhitungan, dan menampilkan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut.
Dan akan ditampilkan berbagai langkah
penyelesaian yang ada. Seperti pada persamaan tersebut, terdapat tiga metode
penyelesaian. Salah satunya seperti yang ada dibawah ini:
Dalam menuliskan ekspresi tidak menutup kemungkinan kesalahan akan terjadi. Maka untuk mengedit ekspresi tersebut dapat dilakukan dengan meng-click tombol edit entry pada worksheet. Dan anda dapat melakukan perubahan yang anda inginkan. Kemudian tekan enter, jika sudah selesai. Dan untuk menghapus ekspresi pilih delete entry pada worksheet.
D.
Menyimpan
dan Memanggil File
Ekspresi yang telah kita tuliskan suatu saat mungkin akan terpakai kembali, sehingga perlu wadah untuk menyimpan ekspresi tersebut. Microsoft Mathematics memberikan fasilitas untuk melakukan penyimpanan ekspresi yang pernah dituliskan. Ekspresi yang tersimpan tersebut sebaliknya dapat kita panggil kembali sewaktu diperlukan. Untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan menggunakan perintah File>Save. Dan untuk memanggil file pilih perintah File>Open.
E.
Graphing
Grafik yang digambarkan dapat berupa grafik
dua dimensi maupun tiga dimensi. Jenis grafiknya pun dapat kita pilih dari
berbagai bentuk seperti Cartesian, Spherical ataupun Cylindrical. Berikut ini
adalah contoh penyelesaian permasalahan matematika untuk menggambarkan grafik
persamaan dari z = 2x2 + y2 dan z = 4x + 2y – 3.
(grafik
2 dimensi)
(grafik
3 dimensi)
F.
Menemukan
Berbagai Rumus Penyelesaian Matematika dan Sains
Dengan menggunakan Microsoft Mathematics,
kita dapat mempelajari berbagai rumus penyelesaian matematika dan sains. Kita
dapat menggunakan menu Formulas and Equations
yang ada pada tab home.
Disana terdapat berbagai materi yang
berkaitan dengan matematika dan sains, seperti aljabar, geometry, trigonometry,
fisika dan lain-lain. Pilih sesuai keinginan, contohnya ketika ingin melihat
rumus-rumus trigonometri
Selain melihat berbagai rumus yang ada, kita
juga dapat menyalin dan menggunakan untuk menyelesaikan suatu soal. Kita hanya
cukup klik kanan “Solve this equation”,
dan nanti akan ada form tempat pengisian angka yang akan disajikan. Kita juga
dapat melakukan ploting dan copy formulasinya.
G.
Penyelesaian
Soal Segitiga dan Sudut
Untuk menghitung luas atau sudut segitiga,
kita dapat menggunakan menu Triangle
Solver.
Setelah kita klik maka akan keluar
suatu form untuk pengisian panjang sisi-sisi segitiga lengkap dengan sudutnya.
H.
Konversi
Microsoft Mathematics menyediakan fasilitas
konversi, misalnya panjang (length) dari inchi ke centimeter, ini dapat
dilakukan dengan Unit Converter.
Kita dapat menggukan opsi yang
disajikan untuk melakukan konversi dari inchi ke centimeter. Pada kolom convert
pilih Length, dan untuk mengetahui hasil konversi pilih calculate.
Daftar Pustaka
Packel, Edward W.,1994, Animating Calculus, W.H. Freeman and
Company
Stewart, J.,1998, Calculus-4th Edition, International Thomson Publishing
Inc.
http://www.pil-network.com
Best Practice Pembelajaran Fisika Kurikulum Merdeka
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) dan PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN PENDEKATAN TPACK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 DUKUN
NUR CHOLIS
SMA NEGERI 1 DUKUN
nurcholis50864@gmail.com
SITUASI
Selama sekitar dua tahun lamanya pandemi COVID-19 melanda Indonesia bahkan dunia. Hal tersebut sangat berdampak terutama dalam dunia pendidikan. Cara belajar yang berubah dan kondisi peserta didik yang beragam mengakibatkan munculnya berbagai masalah, tidak terkecuali pada kondisi peserta didik yang ada di SMAN 1 Dukun.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, baik melalui kajian literatur maupun wawancara dengan berbagai pihak, diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran, yaitu 1) motivasi belajar yang masih rendah; 2) keterbatasan dalam melakukan praktikum di laboratorium; dan 3) kegiatan pebelajaran yang masih monoton.
Motivasi belajar peserta didik yang masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yang berpengaruh diantaranya adalah kejenuhan dalam belajar, minat belajar yang masih rendah, kondisi kesehatan peserta didik yang terganggu, dan kemampuan peserta didik yang masih rendah. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh diantaranya adalah keadaan keluarga yang kurang mendukung, lingkungan belajar yang kurang kondusif, sarana dan prasarana yang terbatas, serta cara mengajar guru yang kurang menarik.
Keterbatasan dalam melakukan praktikum di laboratorium disebabkan oleh beberap faktor, diantaranya adalah laboratorium yang terpaksa beralih fungsi sebagai kelas. Hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah ruangan kelas sedangkan jumlah peserta didik terus bertambah. Tidak adanya laboran juga menjadi kendala dalam melakukan kegiatan praktikum. Hal tersebut membuat tugas guru lebih berat ketika harus mempersiapkan kegiatan praktikum. Alat dan bahan praktikum yang kurang lengkap juga menjadi kendala, sehingga kegiatan praktikum yang dilakukan menjadi kurang maksimal.
Kegiatan pembelajaran yang masih monoton merupakan masalah yang klasik yang dihadapi oleh banyak sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh kemauan guru untuk mencoba menggunakan pembelajaran inovatif masih belum maksimal. Penguasaan terknologi dalam pembelajaran juga masih belum maksimal, hal tersebut terbukti dengan masih minimnya pembelajaran yang mengintegrasikan IT. Perencanaan pembelajaran yang lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama juga merupakan faktor kurang bervariasinya pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut juga dikarenakan guru mendapatkan tugas administratif yang terlalu banyak, sehingga sumber daya yang harusnya difokuskan pada persiapan dan perencanaan pembelajaran juga belum maksimal.
Dari latar belakang tersebut, guru mempunyai peran dan tanggung jawab untuk mendesain, mempersiapkan, menerapkan pembelajaran inovatif menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL, melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran. Sehingga tujuan yang diinginkan yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dapat terwujud. Dengan motivasi belajar yang semakin meningkat, diharapkan muaranya adalah hasil belajar juga akan meningkat.
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena ada guru fisika lain yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang saya alami, sehingga selain bisa memotivasi diri sendiri juga diharapkan dapat menjadi inspirasi maupun referensi bagi guru yang lain.
TANTANGAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka tantangan yang dihadapi guru dalam mengatasi permasalah tersebut adalah 1) guru harus mampu mendesain dan menerapkan model pembelajaran inovatif yang menyenangkan agar motivasi belajar peserta didik dapat meningkat; 2) guru harus mampu mendesain dan menerapkan pembelajaran yang dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana praktikum di laboratorium, sehingga meskipun sarana dan prasarana terbatas tetapi proses pembelajaran tetap harus berkualitas; 3) guru harus mampu mendesain dan menerapkan pembelajaran inovatif yang bervariasi, sehingga dengan adanya variasi proses pembelajaran dapat menarik bagi peserta didik sehingga minat untuk belajar semakin meningkat.
Dari tantangan tersebut juga harus dilengkapi dengan pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan teknologi pembelajaran yang terus berkembang serta kesadaran peserta didik dalam berteknologi dalam proses pembelajaran juga perlu ditingkatkan.
AKSI
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah 1) memilih materi yang sesuai dengan model pembelajaran PBL dan PjBL; 2) menentukan materi yang sesuai dengan perkiraan jadwal pelaksanaan aksi; 3) membuat modul ajar dengan model pembelajaran PBL dan PjBL; 4) mendiskusikan modul ajar yang telah dibuat dengan teman sejawat; 5) menyiapkan alat dan bahan praktikum, media pembelajaran dan berkoordinasi dengan tim IT; dan 6) melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Proses pelaksanaan rencana aksi dimulai dengan melaksanakan 2 set pembelajaran (tiap set pembelajaran terdiri atas pertemuan 1 model PBL dan pertemuan 2 model PjBL) yang dilakukan di kelas XI satu. Rencana aksi 1 dilakukan pada materi titik berat. Untuk pertemuan 1 dilakukan dengan menggunakan video apersepsi dari youtube tentang posisi titik berat pada kendaraan yang berbeda dan efek yang diakibatkannya. LKPD yang digunakan terkait percobaan menentukan titik berat benda homogen. Untuk pertemuan 2 dilakukan dengan menggunakan video apersepsi dari youtube tentang lomba layang-layang dalam rangka HUT kemerdekaan Indonesia. LKPD yang digunakan terkait proyek membuat layang-layang hias.
Rencana aksi 2 dilakukan pada materi momentum dan impuls. Untuk pertemuan 1 dilakukan dengan menggunakan video apersepsi dari youtube tentang permainan billiard. LKPD yang digunakan terkait percobaan menentukan koefisien restitusi. Untuk pertemuan 2 dilakukan dengan menggunakan video apersepsi dari youtube tentang peluncuran roket. LKPD yang digunakan terkait proyek membuat roket air.
Dari kedua rencana aksi tersebut, semua pelengkap pembelajaran seperti LKPD, bahan ajar, video pembelajaran, dan rencana evaluasi yang menggunakan google form sudah disediakan semuanya di google classroom. Hal tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran yang dilakukan.
Adapun pihak yang terlibat dalam pelaksanaan rencana aksi ini yaitu guru, peserta didik kelas XI satu, tim IT dan teman sejawat dengan peran serta tanggung jawabnya masing-masing.
REFLEKSI HASIL dan DAMPAK
Dampak dari penerapan rencana aksi ini adalah secara umum dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penerapan rencana aksi tersebut secara umum efektif dalam menyelesaikan masalah yang ada di sekolah yaitu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin meningkatnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Respon guru lain terhadap penerapan pembelajaran inovatif yang saya lakukan adalah dengan memberikan semangat dan dukungan untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran serta mengajak diskusi berbagi pengalaman mengenai pembelajaran yang saya terapkan. Respon peserta didik terhadap pembelajaran adalah senang dan bisa menikmati proses KBM dengan baik. Pimpinan sekolah memberi respon positif terhadap kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan.
Faktor keberhasilan guru dalam menyelesaikan permasalahan di sekolah adalah mampu mendesain pembelajaran inovatif dengan model PBL dan PjBL dengan menghadirkan masalah yang kontekstual serta proyek penerapannya yang menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini membuat peserta didik merasa tertantang, tertarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ini juga sangat dipengaruhi oleh penggunaan media, model pembelajaran, serta sarana prasarana penunjang pembelajaran seperti LCD dan jaringan internet.
Pembelajaran yang diperoleh dari penerapan rencana aksi ini adalah munculnya kesadaran guru dalam menghadapi pergeseran paradigma belajar, gaya belajar dan karakteristik peserta didik dengan cara terus melakukan upgrade kemampuan diri dan melakukan inovasi pembelajaran agar menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, menantang, inovatif, menarik dan mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar fisika.
Sehingga dari keseluruhan proses yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran fisika dengan model PBL dan PjBL dengan pendekatan TPACK dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Bersama Kepala P4TK/ BBGP Abu Khoir, Kepala SMAN 1 Dukun Gresik Mewakili Jawa Timur Sebagai Narasumber
GRESIK, GNN gerbangnusantaranews.com
Guna mendukung program Arigatou Fellowship Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan selenggarakan kegiatan "Penyusunan Materi Materi Profil Pelajar Pancasila", yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Juli 2022 di Bigland Hotel, Jl. Malabar No. 1 B RT 01 RW 04 Kota Bogor.
Pada kegiatan tersebut Kepala SMAN 1 Dukun Gresik Drs.H.Kholid, M.Pd., mewakili Jawa Timur Sebagai Narasumber.
Hal ini menarik bagi media GNN untuk mengetahui lebih detail, dengan mewancarai Kepala SMAN 1 Dukun Gresik Drs.H.Kholid, M.Pd., dan Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mempunyai dua tujuan yakni :
Tujuan kegiatan Umum Membangun jaringan pendidikan formal dan menciptakan pltfrom untuk berbagi dan membangun kapasitas didalam kementrian serta program ini bertujuan untuk mempromosikan kelanjutan berkelanjutan, dan perluasan pendidikan etika di negara-negara peserta yaitu Asia Afrika ( Jepang, Swis, Banglades, Kenya, Srilangkah, Indonesia dll)
Tujuan Khusus Menciptakan ruang bagi negara-negara peserta, lembaga pendidikan formal dan pendidik untuk berbagi pendekatan, praktik, pengalaman dan untuk memajukan pemikiran mereka tentang pendidikan etika untuk anak-anak, membangun kapasitas lembaga pendidikan formal dan pendidik untuk melaksankan program pendidikan etika di negeri mereka, mendudukung pelaksanaan program pendidikan etika di negara-negara peserta, belajar dari pengalaman implemetasi, tingkatkan pengetahuan, dan buktikan manfaat pendidikan etika melalui Action Research 1, menciptakan jaringan lembaga pendidkan formal dan pendidik yang melaksankan program pendidikan etika untuk mendorong pembelajaran antar budaya dan antar agama diantara anak-anak di masyarakat mereka.
Kholid juga menyampaikan bahwa program ini akan dilaksnakan Workshop pertama di Indonesia pada tanggal 2-9 Oktober 2022 di Jogyakarta yang diikuti oleh 6 negara dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain itu Ia juga menjelaskan tentang Latar Belakang Program Arigatou Fellship International ini adalah Program Fellowship merupakan salahsatu output dari International Symposium on Transforming Education yang berlangsung pada tanggal 22—23 November 2021 lalu.
Dan Program Fellowship ini bertujuan untuk membangun kapasitas di dalam institusi pendidikan formal dan di kalangan pendidik untuk mengintegrasikan dan memperkuat pendidikan etika untuk membina antar budaya, antar agama dengan pembelajaran ke dalam kurikulum dan program pendidikan.
Kholid juga menceritakan Sesi HIGH-LEVEL PANEL ‘Ethics Education for Learning to Live Together: Challenges, Opportunities and Ethical Demands in Today's World’ tanggal 22 November 2021, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek hadir mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tema yang dibawakan oleh Kepala BSKAP Kemendikbudristek pada acara tersebut Dan menjelaskan mengenai bagaimana integrasi Pancasila dalam kurikulum.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO juga memaparkan tentang dimensi Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek pada saat sesi diskusi berlangsung dalam acara International Symposium tersebut. Kegiatan ini, dapat berkontribusi untuk memperkuat pelaksanaan dalam pendidikan etika dan karakter melalui pendekatan pedagogis transformatif yang dapat membantu memajukan pendidikan kewarganegaraan global dan pada akhirnya berkontribusi pada mencapai masyarakat yang lebih damai dan inklusif.(WLO)
Kunjungàn Studi banding SMAN 4 Tuban ke SMAN 1 Dukun
SMAN 4 Tuban pada hari Rabu 20 Juli 2022 melaksanakan study banding ke SMAN 1 Dukun Gresik. . Kunjungan ini dalam rangka pendalaman ilmu yang sudah dijalani oleh sman 1 Dukun Gresik sebagai sekolah penggerak yg pertama. Kepala SMAN 1 Dukun Gresik, Drs H. Kholid M. Pd memaparkan mengenai sekolah penggerak yang sudah diselenggarakan; pemaparan berupa kendala selama menggunakan kurikulum penggerak, kurikulum sekolah penggerak, Modul ajar yg digunakan, bagaiamana tindak lanjut guru mengajar menggunakan kurikulum penggerak serta melihat langsung praktek projek yang wajib dilaksanakan di Sekolah Penggerak.